Ahad, 27 Februari 2011 08:00
RSIA Sakina Idaman Yogyakarta
Diksar#2 BSMI Yogyakarta
BSMI Kota Yogyakarta kembali mengadakan pendidikan dasar relawan bertajuk Diksar#2 BSMI pada Ahad, 27 Februari 2011. Bertempat di RSIA Sakina Idaman Yogyakarta, diksar kali ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan medis maupun non-medis. Acara dipandu oleh Sdr. Benny selaku pembawa acara, dan dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur'an oleh Sdr. Refi.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Panitia, Taufik Nur Yahya, S.Ked. "Kenapa Anda berniat bergabung bersama BSMI?" sapa awal beliau. "Alasan saya pribadi, dikarenakan saya ingin meralat dan mengembalikan citra Islam yang sebenarnya. Kenapa? Seperti yang Anda ketahui beberapa waktu yang lalu media, terutama televisi, selalu menayangkan Islam sebagai agama yang erat kaitannya dengan hal-hal negatif. Teroris hingga kekerasan melekat pada Islam. Sehingga menimbulkan ketakutan mempelajari Islam secara kaffah, termasuk umat Islam sendiri. Dengan BSMI, mari kita tunjukkan citra Islam, terutama dalam muamalah kemanusiaan," papar beliau.
Sambutan kedua disampaikan dr. Bheti Yuliana Fitriyaningsih selaku perwakilan dr. H.M. Bambang Edi, M.Kes, Sp.A. "Insya Allah BSMI adalah sarana beramal untuk sesama manusia. BSMI milik kita semua. Mari tunjukkan bagaimana kinerja muslim sebenarnya dan bahwa Islam adalah rahmat untuk semua," ungkap beliau.
Acara dilanjutkan dengan inti materi diksar. Materi pertama yang disampaikan adalah pengantar tentang Trauma, Perdarahan, dan Luka Bakar. Materi kedua, disampaikan dr. Rinaldi, membahas tuntas tentang Basic Life Support (Bantuan Hidup Dasar), Triage, dan Evakuasi. Dan materi terakhir mendiskusikan tentang Kegawatdaruratan Rumah Tangga oleh dr. Siswanto, yang juga merupakan Ketua BSMI Cabang Bantul.
Selepas sholat dhuhur berjama'ah, acara dilanjutkan dengan Outbound, lebih tepatnya Wide Game dengan 5 pos yang menguji kemampuan praktik peserta dari materi yang telah disampaikan. Materi yang diujikan antara lain Evakuasi, Penanganan Fraktur, Triage, Basic Life Support, dan Kegawatdaruratan Medis. Outbound pun usai seiring dikumandangkannya adzan 'Asar.
Seusai 'Asar dilaksanakan pembagian hadiah bagi para peserta pemenang Outbound, dilanjutkan dengan foto bersama, dan do'a yang dipimpin Sdr. Agam.
Sunday, February 27, 2011
Saturday, February 26, 2011
Aku Ingin MencintaiMu Setulusnya
Tuhan betapa aku malu
Atas semua yang Kau beri
Padahal diriku terlalu sering
MembuatMu kecewa
Entah mungkin karna kuterlena
Sementara Engkau beri
Aku kesempatan berulang kali
Agar aku kembali
Dalam fitrahku sebagai manusia
Untuk menghambakanMu
Betapa tak ada apa-apanya
Aku di hadapanMu
Aku ingin mencintaiMu setulusnya
Sebenar-benar aku cinta
Dalam do'a, dalam ucapan
Dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekatiMu selamanya
Sehina apapun diriku
Kuberharap untuk bertemu
DenganMu yaa Robbii
Download eDCoustic - Aku Ingin MencintaiMu Setulusnya
Atas semua yang Kau beri
Padahal diriku terlalu sering
MembuatMu kecewa
Entah mungkin karna kuterlena
Sementara Engkau beri
Aku kesempatan berulang kali
Agar aku kembali
Dalam fitrahku sebagai manusia
Untuk menghambakanMu
Betapa tak ada apa-apanya
Aku di hadapanMu
Aku ingin mencintaiMu setulusnya
Sebenar-benar aku cinta
Dalam do'a, dalam ucapan
Dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekatiMu selamanya
Sehina apapun diriku
Kuberharap untuk bertemu
DenganMu yaa Robbii
Download eDCoustic - Aku Ingin MencintaiMu Setulusnya
Labels:
Nasyid
Thursday, February 17, 2011
Barcelona Duakan Unicef
Logo Unicef yang sudah lima tahun terpampang di dada kostum kesebelasan Barcelona sebentar lagi akan diganti dengan logo Qatar Foundation. Penggantian logo sponsor ini merupakan buah kontrak senilai 170 juta euro (Rp 2 Triliun) antara Qatar Foundation dengan Klub Barcelona.
Kontrak dengan Qatar Foundation akan bertahan selama lima setengah tahun. Sebagai imbalan, setiap tahunnya klub Barca akan mendapat dana segar sebanyak 30 juta euro (Rp 357 miliar). Imbalan itu belum termasuk bonus jika klub Barca memenangkan liga-liga sepakbola. Inilah kali pertama Barca mendapat imbalan memasang logo sponsor pada kostum kesebelasan.
Kontrak ini bakal sedikit meringankan beban finansial, lantaran klub Barcelona kini tengah dihantui masalah defisit keuangan. Dilaporkan Barca tengah terbeban oleh utang sebesar 440 juta euro (Rp 5,2 Triliun). Musim lalu Barca menderita kerugian hingga 77,1 juta euro (Rp 902 miliar). Ini merupakan kerugian tertinggi sejak tujuh tahun terakhir.
Kendati posisinya telah diganti oleh Qatar Foundation, Unicef tetap akan mempertahakan kerjasamanya dengan Barcelona. Unicef mengeluarkan pernyataan, mengatakan bahwa “kerjasama yang dilakukan antara Barcelona dengan Unicef, dalam rangka mengkampanyekan isu mengenai anak-anak, berhasil dilakukan dengan cara yang unik. Dalam hal kerjasama, Unicef berniat maju ke tahap yang lebih lanjut dengan Barcelona, mengeksplorasi kemungkinan kerjasama lainnya” demikian tulis Unicef.
Qatar Foundation merupakan organisasi non-profit yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan pendidikan dan pengembangan komunitas di Qatar dan daerah sekitarnya. Organisasi ini dibentuk pada tahun 1995. Saat ini Nike tengah memproduksi kostum baru kesebelasan Barca, tentunya dengan logo Qatar Foundation.
Tempointeraktif
Labels:
news
Monday, February 7, 2011
Air, Antara Kawan dan Lawan
Air merupakan unsur yang tidak akan pernah bisa dipisahkan dalam kehidupan. Seluruh makhluk hidup membutuhkannya, bahkan bisa dikatakan jika seluruh makhluk hidup bergantung pada manfaat air. Pemanfaatan air oleh makhluk hidup, terutama manusia, dapat kita jabarkan hingga tak terhitung banyaknya. Mulai dari pemanfaatan untuk konsumsi, medis, transportasi, energi, hingga keperluan peribadatan pun menggunakan air.
Berjuta manfaat air membuatnya tak bisa lepas dari kelangsungan hidup manusia. Anjuran ahli gizi untuk mengonsumsi 8-10 gelas air sehari mempertegas kebutuhan kita pada air. Guru Biologi kita juga pernah menyampaikan bahwa sebagian besar kandungan organ tubuh manusia adalah air. Hal ini senada dengan pemaparan para fisikawan perihal air sebagai salah satu zat utama penyusun kehidupan. Para fisikawan juga memprediksikan fakta ilmiah mengejutkan tentang air di masa depan yang akan menjadi bahan bakar pengganti bensin. Pakar botani dan para petani pun sepakat akan pentingnya air, yakni asupan air yang cukup mampu membantu tanaman untuk berasimilasi. Bahkan dalam peribadatan kaum Muslim, diwajibkan untuk berwudhu dengan air sebelum menunaikan ibadah sholat. Peran air memang sudah melekat erat dalam kehidupan kita, layaknya kawan dalam kehidupan. Dan tak dapat dipungkiri jika kita amat tergantung pada air.
Sebagai kawan sejati air, sudah sepantasnya jika kita harus memahami akan pentingnya penjagaan kualitas dan kuantitas kebutuhan air. Ketersediaan air di Indonesia tercatat mencapai 1.957 Milyar m3/tahun, wajar mengingat sebagian besar wilayah Indonesia adalah perairan. Sedangkan kebutuhan air penduduk Indonesia diperkirakan hanya mencapai 125 Milyar m3/tahun, meliputi kebutuhan rumah tangga sekitar 8 Milyar m3/tahun dan kebutuhan industri/irigasi mencapai 117 Milyar m3/tahun. Jika dihitung secara matematis, kebutuhan air seluruh penduduk Indonesia akan terpenuhi, bahkan dengan status surplus. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa suatu saat nanti persediaan air akan semakin menipis? Akankah air menjadi barang langka yang diperebutkan? Pertanyaan ini bukanlah gurauan, terbukti dengan maraknya krisis kesulitan air di beberapa wilayah Indonesia. Langkah penjagaan kualitas dan kuantitas air sejak dini mutlak direncanakan.
Kelalaian masyarakat dalam menjaga kualitas dan kuantitas air akan berdampak negatif. Kualitas air yang buruk mampu menyebabkan gangguan kesehatan pada makhluk hidup dengan beragam wabah penyakit yang menghantui. Bahkan pencemaran lingkungan air bisa mengakibatkan bencana alam yang mengancam. Air yang pada mulanya merupakan kebutuhan kita, bisa jadi akan berubah menjadi marabahaya bagi kita. Air yang seharusnya menjadi kawan kita, bisa jadi akan berpaling menjadi lawan kita. Terbayang bagaimana dahsyatnya air kala ia menjadi lawan kita. Amukan tsunami Mentawai dan banjir bandang Wasior akhir tahun lalu cukup menjadi peringatan keras bagi kita untuk selalu bersahabat dengan air.
Jadikanlah air sebagai kawan kini dan nanti. Jadikanlah air sebagai sahabat di masa mendatang. Penjagaan kualitas dan kuantitas air yang digalakkan secara teratur dan terorganisir akan mengurangi peluang munculnya marabahaya akibat pencemaran air. Usaha pengelolaan air yang tepat mampu menjamin kecukupan kita akan air. Bersama, canangkan upaya pemeliharaan air sejak dini. Dari kita, untuk kita, demi masa depan.
Balada Pak Kunci
Tak terasa beberapa minggu yang lalu telah kutinggalkan semester pertamaku di Fisika FMIPA UGM. Liburan semester pun menghampiri senyum manisku. Senyum lebar yang terukir karena pahatan nilai “A” untuk mata kuliah Kimia dan Kalkulus. Alhamdulillah kusyukuri, walaupun IP-ku tak sehebat teman-temanku atau ibuku yang sedang studi S3 di Unnes. Angka 2,79 sudah cukup menjadi cerminan usahaku semester ini. Dan kuharap angka ini pun mampu menjadi cambuk semangat hidupku di UGM beberapa tahun lagi.
Liburan semester ini kuhabiskan untuk melepas rindu pada keluarga di kampung halamanku, Kota Solo. Sebenarnya kurang tepat bila kugunakan istilah melepas rindu, sebab setiap 2 minggu sekali aku kembali pulang ke Solo, demi uang saku dari orangtua. Hal ini wajar mengingat jarak yang membentang antara Yogya dan Solo tak sejauh perjalanan wisata Gayus Tambunan. Cukup 1,5 jam mengendarai sepeda motor, sampailah di rumahku istanaku.
Liburan pun dimulai. Suatu pagi, usai mengantar adikku bersekolah, kusiapkan Polygon kesayangan dari garasi untuk menemani pagi cerahku. Ya, bersepeda adalah rutinitas pagi liburanku sembari berharap bisa mengurangi sedikit kelebihan berat badanku. Kukayuh sepedaku menuju kompleks Stadion Manahan, stadion kebanggaan Laskar Pasoepati Persis Solo, yang jaraknya sekitar 8 km dari rumahku. Di perjalanan inilah aku bertemu kembali dengan sosok sederhana penuh inspirasi yang telah kukenal sejak SD. Hampir setahun sudah aku tak bersua dengannya. Terakhir, saat aku memohon doanya menjelang UN dan Utul UGM tahun lalu.
Di pertigaan Pasar Jongke ia berdiri. Di pinggiran traffic light meja kerjanya kokoh menemaninya. Dengan celana panjang bahan dan kemeja kusutnya ia bekerja. Kacamata plus senantiasa membantu ketelitiannya. Tak banyak yang berubah darinya semenjak pertama kali aku mengenalnya, kecuali uban yang kian memutihkan rambutnya. Siapa dia? Aku pun tak tahu siapa namanya. Aku biasa memanggilnya Pak Kunci, karena memang karirnya adalah sebagai seorang tukang kunci biasa.
Sejak kelas 3 SD orangtuaku membiasakanku hidup mandiri, termasuk ketika pulang sekolah aku harus terbiasa dengan angkutan umum, bus kota. Inilah momentum awal perkenalanku dengan Pak Kunci. Di sela-sela pekerjaannya, ia senantiasa membantuku dan teman-teman SD-ku menyeberangi padatnya jalanan kota. Dia juga yang selalu memancing canda tawa saat kami jenuh menanti datangnya bus kota. Bahkan terkadang ia pun berbagi roti makan siangnya dengan kami. Senyuman akrabnya kala itu tak menampakkan sedikitpun kesibukan, kelelahan, dan kesusahan yang dialaminya.
Masih terekam di benakku kisah masa mudanya yang pernah ia ceritakan. Dahulu, Pak Kunci adalah sosok pemuda gigih dan cerdas kebanggaan kampungnya. Terlebih prestasi bulu tangkisnya yang hampir saja membawa ia dan kampungnya menuju pentas bulu tangkis nasional. Konflik keluarganya-lah yang membuatnya terpuruk. Membuatnya membuang angan-angan yang ia impikan. Membuang sebagian rencananya di masa depan. Masih kuingat bagaimana senyum ikhlasnya berusaha menutupi kesedihan dan ketegaran yang muncul saat ia bercerita.
Aku bersyukur telah mengenalnya. Darinya, aku mengerti bagaimana seseorang harus menjalani hidup, hidup yang menyenangkan ataupun hidup yang penuh cobaan. Kesederhanaan Pak Kunci merupakan cara mujarabnya untuk selalu menerima apa yang telah dianugerahkan padanya. Kesederhanaan pula lah yang membuatnya tak melalaikan kewajiban beribadah kepada Allah. Ditambah lagi dengan kesabaran Pak Kunci, yang menjadi tameng baginya untuk tidak sedikitpun mengeluh atas kehendak Allah. Kesabarannya menerima keadaan justru membuatnya nampak lebih berwibawa dibandingkan dengan para pejabat yang mengeluhkan gaji mereka. Ya, dialah Pak Kunci yang kukenal, yang menginspirasiku dengan kesederhanaan dan kesabarannya. Tak dapat dipungkiri bahwa kesederhanaan dan kesabaran adalah kunci nyata keberhasilan sekaligus kebahagiaan dalam menapaki kehidupan.
Keyword: ECC UGM
Keyword: ECC UGM
Labels:
My experiences,
UGM
Subscribe to:
Posts (Atom)
I like Tsubasa, watch this!
Compilation shots from Captain Tsubasa "Aratanaru Densetsu Joshou" ("New Legend Beginning") Play Station X Game, adaptasi dari komik Captain Tsubasa World Youth (1994), awesome!